Di era media sosial dan komunitas online, kebangkitan berbagai kelompok dan organisasi bukanlah hal yang aneh. Salah satu grup yang membuat heboh di dunia online adalah Laskar89. Didirikan pada tahun 2016, Laskar89 adalah grup online yang terkenal dengan pandangannya yang kontroversial dan polarisasi terhadap berbagai isu sosial dan politik.
Laskar89 menggambarkan dirinya sebagai platform bagi individu-individu yang berpikiran sama yang memiliki semangat yang sama untuk mempertahankan keyakinan dan nilai-nilai mereka. Kelompok ini terutama aktif di platform media sosial seperti Facebook dan Twitter, di mana mereka sering berbagi artikel, meme, dan video yang mempromosikan ideologi mereka.
Salah satu keyakinan utama Laskar89 adalah penolakan keras mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai kebenaran politik dan sensor. Mereka sering mengkritik media arus utama dan politisi atas apa yang mereka anggap sebagai pemberitaan yang bias dan sepihak. Mereka juga mengadvokasi kebebasan berpendapat dan berekspresi, meskipun itu berarti menyinggung atau mengecewakan orang lain.
Namun, pandangan Laskar89 terhadap isu-isu sosial tertentu lah yang paling banyak menuai kontroversi. Kelompok ini dituduh mempromosikan ujaran kebencian dan menghasut kekerasan terhadap komunitas marginal, seperti imigran, individu LGBTQ+, dan orang kulit berwarna. Hal ini menyebabkan akun mereka ditangguhkan atau diblokir di beberapa platform media sosial.
Meski mendapat reaksi keras, Laskar89 berhasil menarik banyak pendukung yang memiliki ideologi yang sama. Mereka telah mengorganisir demonstrasi dan acara baik online maupun offline, dan bahkan menarik perhatian media arus utama karena pandangan kontroversial mereka.
Kritik terhadap Laskar89 berpendapat bahwa retorika kelompok ini berbahaya dan memecah belah, serta mendorong intoleransi dan diskriminasi. Mereka menyerukan peraturan yang lebih ketat terhadap ujaran kebencian online dan platform media sosial untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap kelompok seperti Laskar89.
Ketika perdebatan mengenai kebebasan berpendapat dan ekstremisme online terus berkembang, kelompok seperti Laskar89 berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan dan pengaruh yang dimiliki komunitas online. Meskipun ada yang melihat hal tersebut sebagai ancaman terhadap keharmonisan dan kohesi sosial, ada juga yang melihat hal tersebut sebagai suara yang diperlukan dalam masyarakat yang menghargai keberagaman pemikiran dan opini.
Pada akhirnya, kemunculan Laskar89 dan grup online serupa menyoroti sifat era digital yang kompleks dan sering menimbulkan kontroversi. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, cara individu dan kelompok mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka juga akan berubah. Masih harus dilihat bagaimana masyarakat akan menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh kelompok seperti Laskar89, dan apa dampaknya terhadap masa depan wacana online.